10 Pengertian orang kaya
1. Orang kaya bisa memberi
Seseorang bisa dikatakan kaya kalau sudah bisa memberi. Mengapa? Logikanya begini; orang kaya hartanya sudah terlalu banyak dan dia sering bingung harus taruh di mana. Daripada sia-sia, tercecer-cecer, rusak dimakan tikus, atau bahkan dicuri orang, lebih baik berikan saja pada orang yang membutuhkan. Nilainya tidak masalah. Mau kasih orang Rp. 100 perak atau Rp. 100ribu. Pokoknya siapapun yang bisa memberi, dia sudah pasti ORANG KAYA!
2. Orang kaya tidak rewel
Kembalian dari toko kurang Rp. 50 perak? Pelayan di restoran jorok? Pakaian pramusaji tidak rapi? So what? Pada dasarnya, ketika Anda membeli sesuatu, pergi ke restoran, ke hotel, atau ke mana pun, dan ada orang yang “melayani” Anda, logikanya orang itu punya posisi di bawah Anda (namanya juga pelayan). Jadi sangat tidak wajar kalau kita menuntut orang yang melayani kita itu haruslah orang yang sangat rapi, sangat sopan, cerdas, dan perfeksionis. Bayangkan pembantu di rumah Anda jauh lebih rapi, lebih sopan, dan lebih pintar daripada Anda. bagaimana perasaan Anda? Bisa-bisa, teman-teman Anda mengira Andalah pelayannya, bukan Tuannya. Karena itu, kalau pelayan yang melayani Anda tidak rapi, toko yang Anda kunjungi lusuh, pegawai toko tidak tersenyum pada Anda/jutek, atau pramusaji lupa/kurang mengembalikan uang belanjaan Anda, Anda cukup tersenyum pada mereka. Tidak apa-apa, itu adalah hal wajar, karena mereka ada untuk melayani Anda. Dan seorang pelayan tidak harus lebih baik daripada Anda.
3. Orang kaya tidak berhitung
Orang kaya tidak pernah berpikir soal hitung-hitungan. Kalau teman yang meminjam uang telat mengembalikan, ya sudahlah. Toh cuma 1-2 hari atau 1-2 tahun. Kenapa harus diributkan? Toh uang di rumah masih ada kok. Dan kalau dia tidak mengembalikan, tidak harus memaksa dia bayar, sampai memanggil tukang pukul buat mengancam-ngancam segala. Justru orang kaya punya sikap yang berpasrah. Kalau yang meminjam tidak bisa mengembalikan, ya sudah, pasrahkan saja uangnya. Uang bukan hal besar buat orang kaya, justru hati yang besar itu yang terpenting. Orang berhati besar dapat terlihat dari sikapnya yang bisa berpasrah. Hanya orang kaya yang punya hati besar.
4. Orang kaya tidak meminta-minta
Orang kaya tidak pernah minta-minta pada tetangga atau saudara-saudaranya. Mereka punya harga diri yang cukup tinggi, dan selalu berusaha untuk mencukupkan dirinya sendiri. Tidak ada kata susah bagi orang kaya. Bisa makan nasi dan garam saja sudah menjadi kebanggaan sendiri. Ya lho, itu makanan paling mewah yang pernah ada di dunia ini. Carilah orang-orang di dunia, dan tantang mereka untuk makan nasi dan garam saja. Siapa yang bersedia? Hanya orang-orang berhati emas yang mampu bisa menikmati makanan semewah itu. Dan hanya orang-orang kayalah yang punya hati yang terbuat dari emas.
5. Orang kaya tidak iri
Mengapa harus iri dengan tetanga yang punya mobil baru? Mengapa harus dengki pula dengan teman yang punya rumah mewah? Kita orang kaya kok. Kita punya semua yang mereka miliki, dan semuanya abadi. Tidak perlu takut digusur setiap saat, tidak perlu takut kebanjiran, tidak perlu pusing memikirkan cicilan dan pajaknya setiap bulan. Dan yang pasti, tidak perlu takut bakal dicuri atau dibobol orang. Semuanya aman dan tidak pakai ribet. Coba pikir, dengan semua kekayaan yang kita miliki dan fasilitas serba “wah” semacam itu, masih perlukah Anda iri pada tetangga dan teman-teman Anda?
6. Orang kaya tidak gampang marah
Orang ngomongin kita? Mencibir kita? Terus kenapa? Anda merasa bermasalah? Saya nggak tuh. Karena saya orang kaya. Mengapa? Lha, orang kaya itu punya wawasan yang luas. Justru dengan wawasan luaslah kita bisa kaya seperti sekarang. Bukti kalau orang berwawasan luas adalah dia bisa menerima segala hal, termasuk cibiran, omongan miring, dan gosip tentang dirinya. Dia akan menampung semuanya dan tidak memendamnya. Dia tidak akan frontal membalas semua omongan miring itu. Kenapa harus menghabiskan tenaga dan waktu untuk hal seperti itu? Orang kaya justru memusatkan pikirannya untuk mencari cara agar bisa menjadi “lebih kaya”. Jadi, buat marah-marah, caci maki orang, atau mencibir orang… no way! Itu bukan kerjaan orang kaya.
7. Orang kaya punya prinsip
Orang kaya tahu harus kemana. Karena itu dia nggak gampang dipelintir, dibeli, atau disuap orang. Jalannya jelas, dan komitmennya kuat. Dia akan melihat apa yang buruk dan yang baik dengan sangat transparan, tidak ada istilah zona abu-abu. Dia punya pertimbangan yang baik dan berani mengambil keputusan serta tanggung jawab dari keputusan yang diambilnya. Tidak ada cerita melimpahkan tanggung jawab ke orang lain. Itu tidak ada harga diri namanya. Orang kaya kok tidak punya harga diri? Memalukan sekali!
8. Orang kaya menghargai orang lain
Siapapun teman dan lawan kita, di mata orang kaya, semuanya sama. Orang kaya sangat bisa mengayomi dan berdialog dengan siapapun tanpa prasangka. Orang kaya itu tidak picik. Mereka akan sangat antusias menemui lawan yang mengajak bertemu dan berdamai. Mereka juga akan sangat menghargai saran orang-orang, baik yang membangun apalagi yang menjatuhkan. Dia bahkan akan serta merta memeluk orang-orang yang berempati maupun yang tidak bersimpati padanya. Semua orang di matanya sama. Dia memang bukan Tuhan, dan tentu saja porsi persahabatan dengan teman dan musuh juga dia bedakan. Namun dalam kondisi apapun, ketika orang (baik musuh dan teman sekalipun) membutuhkan dirinya, dia akan selalu ada.
9. Orang kaya punya tata krama
Dalam tradisi orang Tionghoa, orang itu bisa kaya kalau menghormati orang tua. Tidak percaya? Tengoklah tradisi pemberian angpao. Anda baru bisa dapat angpao dari orang tua kalau Anda bersujud 3 kali dan menyodorkan air teh pada orang tua. Semakin banyak angpao, berarti semakin kayalah Anda. Karena itu, orang Tionghoa sangat menekankan sikap sopan pada orang tua. Tidak perduli bagaimana kasarnya orang tua mereka, tetapi anak-anak selalu menjunjung orang yang lebih tua itu. Mereka akan bersikap sopan, selalu menolong, dan bahkan selalu menghargai para tetua. Tanpa mengeluh. Tanpa dendam. Jadi, jika ingin menjadi kaya, tetap kaya, bahkan semakin kaya, kuncinya hanya 1; hormatilah orang tua/orang yang dituakan. Lakukan dengan hati yang ikhlas. Tanpa menunggu waktu lama, hartamu akan bertambah banyak.
10. Orang kaya takut Tuhan
Berapa pun hasil yang kau peroleh hari ini, semuanya berasal dari Tuhan. Tuhan punya kehendak dan bisa membuatmu sukses, serta membuatmu hancur. Ketika kau takut pada Tuhan, Dia akan memberikan apa yang kau mau. Tetapi jika kau sombong, hanya dengan meniupkan sedikit nafas-Nya, maka habislah engkau. Karena tahu bahwa semua hartanya berasal dari Tuhan, maka orang kaya selalu punya rasa takut dan selalu taat pada-Nya. Mereka akan rajin memuji Tuhan, menyembah Dia, dan selalu memiliki rasa syukur. Semua mereka lakukan, karena Tuhan telah bermurah pada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar