Minggu, 05 Juli 2015

Penetapan 1 Syawal 1436 H

Penetapan penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H tahun 2015 resmi dari pemerintah dan ormas Islam diantaranya Muhammadiyah telah menetapkan bahwasannya hari raya idul fitri tahun 2015 jatuh pada hari Jumat 17 Juli 2015 ini.

Sedangkan penetapan untuk hari raya Idul Fitri 1436 H tahun ini pemerintah dan kementrian agama akan memastikan setelah menggelar sidang istbat pada hari kamis 16 Juli 2015.

Muhammadiyah telah memutuskan bahwa tanggal 1 Syawal 1436 H jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015. Dengan demikian bulan Ramadhan tahun ini hanya 29 hari menurut ormas itu.

Sementara NU, seperti biasanya, mendasarkan penetapan 1 Syawal pada rukyatul hilal, sehingga meski di dalam penanggalan NU berdasar hitungan 1 Syawal 1436 H jatuh pada 17 Juli, namun tidak serta merta tanggal itu ditetapkan sebagai hari Idul Fitri.

Tidak tertutup kemungkinan NU menggenapkan Ramadhan 30 hari jika tim rukyat yang disebar di sejumlah daerah tidak berhasil melihat hilal. Di Indonesia, perbedaan Hari Raya Idul Fitri sudah beberapa kali terjadi, namun tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

Perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2015


Penetapan Hari Raya Idul Fitri 2015 berpotensi berbeda antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dengan yang lain maupun dengan pemerintah di Indonesia, demikian dikatakan Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU H Nahari Muslih di Jakarta.

Penetapan 1 Syawal 1436 H

Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, selain menggunakan metode rukyatul hilal, Ormas Islam Nahdlatul Ulama menentukan idul fitri juga dengan menggunakan metoda hisab, dalam penentuan kalender hijriah.

Dua metode ini sangat penting dalam menentukan awal-awal bulan penting dalam penanggalan hijriah, semisal awal Ramadhan, atau penetapan 1 Syawal atau Idhul Fitri maupun hari-hari besar dalam Islam seperti informasi yang dilandir dari arrahmah.com

Dalam penetapan 1 Syawal 1436H, ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH A Ghozali Masroeri menyatakan, berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah PBNU, posisi hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1436 H yang bertepatan dengan 16 Juli 2015 berada pada ketinggian 03 derajat 01 menit 58,9 detik, jarak busur 05 derajat 43 menit 58 detik, dan umur hilal 09 jam 26 menit 47,5 detik.

"Apabila dalam rukyat nanti hilal dapat dilihat, maka PBNU akan mengikhbarkan 1 Syawal bertepatan dengan tanggal 17 Juli 2015,” ujar Kiai Ghozali dalam konferensi pers, Kamis (2/7) di lantai 5 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta.

Tetapi apabila hilal tidak terlihat, lanjutnya, maka PBNU akan meng-istikmal-kan (menyempurnakan) puasa Ramadhan manjadi 30 hari.

Maka bila pada waktunya nanti akan ada perbedaan hari raya idul fitri antara Muhammadiyah dan NU Nahdatul Ulama dalam hal ini. Bila muhammadiyah resmi menetapkan tanggal 17 Juli 2015 adalah 1 syawal 1436 H maka bila pada tanggal 16 bertepatan 29 ramadhan PBNU tidak melihat hilal, maka NU akan menetapkan 1 syawal 1435 H jatuh pada hari 18 Juli 2015 ini dengan menyempurnakan puasa ramadhan selama 30 hari.

Kiai Ghozali Masroeri menegaskan, bahwa NU bukannya tanpa metode hisab. Sejak resmi berdiri tahun 1926, NU telah menggunakan metode hisab. Di madrasah dan pesantren, kitab-kitab yang ada itu mengkaji ilmu hisab. Pesantren banyak menghasilkan ahli-ahli hisab baru, bahkan ada yang mencapai tingkat mahir.

Kita tunggu bersama keputusan resmi pemerintah berdasarkan hasil sidang Istbat penentuan 1 syawal 1436 H tahun 2015 ini nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar