Anjuran perintah memperbanyak dzikir kepada Allah SWT adalah berdasarkan pada Al-Quran yaitu QS. Al-Ahzab: 41-43 yang berbunyi dan artinya adalah sebagai berikut :
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."
Makna dan hakikat dzikir penting untuk diketahui dan dipahami oleh kaum muslimin. Berdzikir kepada Allah adalah menyebut nama Allah dengan mengagungkan kebesaran dan kemuliaan-Nya, dengan ucapan lisan disertai perenungan dalam hati tentang makna ucapan dzikir itu sendiri.
Yang termasuk dalam dzikir adalah bertasbih (menyucikan Allah dengan ucapan subhanallah), bertahmid (memuji dan menyanjung-Nya dengan ucapan alhamdulillah), bertakbir (mengagungkan-Nya dengan ucapan Allahu akbar), bertahlil (mentauhidkan/mengesakan-Nya dengan ucapan laa ilaaha illallah).
Juga termasuk melakukan shalat, membaca al-Qur’an, mempelajari ilmu agama, berdoa dengan menyebut nama-nama Allah yang maha indah atau sifat-sifat-Nya yang maha tinggi.
Zikir harus dilakukan setiap saat, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan bagaimanapun. Karena, Allah akan memberikan beragam keutamaan kepada orang yang banyak mengingat-Nya. Bahkan, Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik kepada ahli zikir.
Dalam Hadis Qudsi, Allah SWT berfirman, "Siapa yang menyibukkan diri dengan mengingat-Ku, daripada meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang lebih baik dari yang diberikan kepada orang yang meminta." (HR Bukhari).
Berdzikir kepada Allah mempunyai keutamaan dan kemuliaan yang sangat agung, bahkan termasuk amal shaleh yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah. Bahkan amal ini termasuk sebab utama yang menyuburkan keimanan kepada Allah dan menyempurnakan kedekatan dengan-Nya.
Tentu saja jika amalan-amalan doa dan dzikir ini dilakukan dengan benar dan sesuai dengan petunjuk Allah yang diturunkan-Nya kepada Rasulullah SAW.
Tujuan Manfaat Keutamaan Kemuliaan Dzikir Kepada Allah
Berikut ini adalah beberapa keutamaan hikmah dzikir mengingat Allah yang diambil dari beberapa sumber antara lain adalah sebagai berikut :
- Dzikir mendatangkan kebaikan keberkahan keberuntungan dunia akherat. Karena memang Allah Ta’ala telah menjadikan zikir kepada Allah merupakan sebab datangnya keberuntungan di dunia dan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman : "Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (QS. Al-Anfal: 45).
- Cara jalan untuk mendapatkan ampunan dan pahala dari Allah. Allah Ta’ala berfirman : "Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35)
- Orang yang banyak berdzikir, merekalah yang akan terlebih dahulu mendapatkan kebaikan di dunia dan akan terlebih dahulu masuk ke dalam surga. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Al-mufarridun telah mendahului." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah al-mufarridun itu?" Beliau menjawab, "Yaitu laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah." (HR. Muslim no. 2676).
- Mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.
- Memperoleh ketenangan hati dan ketenteraman jiwa. Iman dan kekuatan zikir serta hubungan dengan Allah menjadi stabilisator jiwa, sehingga seseorang selalu diliputi ketenangan dengan ketenteraman karena selalu ingat Allah.
- Mendatangkan rasa takut pada Rabb Allah Ta'ala dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.
- Dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil.
- Dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia.
- Senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman : "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik." (QS. Al Hasyr: 19).
- Orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau meliputi. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An Nahl: 128).
- Dengan berdzikir doa akan dikabulkan. Keutamaan besar dzikir kepada Allah yang berhubungan dengan pengabulan doa seorang hamba. Imam Ibnul Qayyim berkata: "Inilah faidah lain di antara faedah-faedah berdzikir dan memuji Allah . Maka do’a yang yang dibuka dengan berdzikir dan memuji Allah lebih utama dan dekat dengan pengabulan dibandingkan dengan doa yang tidak disertai (dzikir dan pujian kepada-Nya).
- Berdzikir kepada Allah adalah termasuk salah satu cara kiat tips untuk meningkatkan keimanan kepada Allah yang paling besar. Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata: "Sesungguhnya berdzikir kepada Allah akan menumbuhkan, menyuburkan dan menguatkan pohon iman dalam hati. Setiap kali seorang hamba bertambah dzikirnya kepada Allah maka imannya semakin kuat, sebagaimana iman (yang benar) akan memotivasi untuk banyak berdzikir kepada Allah"
- Tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya dan tertolaknya murka Allah. Allah Ta’ala berfirman : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7). Dzikir adalah inti syukur kepada Allah. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah.
- Dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah lah yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan dzikir tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir.
- Iman kepada Allah akan terus tumbuh dan bertambah kuat dengan berdzikir kepada Allah , membaca ayat-ayat al-Qur’an dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya. Ini semua jika dilakukan terus menerus maka lambat laun akan menjadikan iman seorang hamba menjadi sempurna, yang wujudnya berupa kemanisan dan kelezatan yang dirasakan dalam hatinya ketika dia berdzikir, membaca al-Qur’an dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.
- Dzikir sebagai sebab keselamatan dari azab dan bencana di akhirat. Dari Abu Darda’ bahwa Rasulullah bersabda : "Tidaklah seorang manusia mengamalkan suatu amal (shaleh) yang lebih menyelamatkan dirinya dari azab Allah melebihi berdzikir kepada Allah". (HR Ahmad).
- Dijauhkan dari segala tipu daya setan dan marabahaya. Dengan seseorang rajin membaca zikir ma’tsurat misalnya di waktu pagi dan petang, maka ia terhindar dari segala marabahaya yang datang dari syaitan baik itu dari jenis manusia maupun jin. Tidak akan terkena terkena tipu daya setan, hipnotis, santet, pelet, dan ilmu hitam lainnya.
Rasulullah bersabda: "Harta simpanan yang paling utama (dalam kehidupan di dunia ini adalah) lidah yang selalu berdzikir, hati yang selalu bersyukur dan istri beriman (shalehah) yang selalu membantumu dalam (menjaga) imannya". ( HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).Maka orang yang beriman dengan benar adalah orang yang ketika berdzikir kepada Allah maka hatinya menjadi takut dan tunduk kepada-Nya, yang semua itu menjadikannya selalu menjauhi perbuatan maksiat kepada-Nya.
Karena bukti terbesar rasa takut yang benar kepada Allah adalah menjadikan orang tersebut menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar