Bila para orang tua mengenalinya semenjak dini dini akan tanda gejala penyakit jantung bawaan pada anak maka bentuk pengobatan dan tindakan medis segera akan bisa dilakukan sehingga anak-anak akan lebih baik lagi kehidupannya di masa mendatang bila mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat.
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang dibawa sejak lahir, dimana terjadi kelainan struktur jantung akibat gangguan atau kegagalan perkembangan jantung pada janin.
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan ditengarai disebabkan oleh banyak faktor, seperti obat-obatan, masuknya zat kiwia secara massif ke dalam tubuh ibu yang mempengaruhi pembentukan janin. Aktivitas merokok diduga menjadi salah satu penyumbang terbesar atas situasi kegagalan pembentukan jantung bayi dalam kandungan.
PJB adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. PJB yang paling banyak ditemukan adalah kelainan pada septum bilik jantung atau dikenal dengan sebutan ventricular septal defect (VSD) dan diikuti oleh kelainan pada septum serambi jantung atau lebih dikenal dengan nama Atrial Septal Defect (ASD).
Masyarakat awam sering melihat kedua kelainan jantung ini dikenal dengan sebutan jantung bocor. Jenis kelainan struktur lainnya dapat berupa Patent Ductus Arteriosus (PDA), transposition of great arteries, dan kelainan katup jantung.
Seringkali PJB juga timbul dalam bentuk gabungan beberapa kelainan, seperti yang terjadi pada Tetralogi Fallot, yang mencakup 4 kelainan pada jantung. Di antara berbagai kelainan bawaan yang ada, PJB merupakan kelainan yang paling sering ditemukan
Berikut ini penjelasan dari Noormanto, SpA(K) selaku Spesialis jantung anak dari RSUP Dr Sardjito seperti informasi yang dilansir dari tribunnews.com mengenai faktor penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan bocor pada anak-anak.
kelainan jantung bawaan bisa terjadi karena berbagai faktor risiko, seperti kondisi genetik, turunan keluarga, serangan virus seperti TORCH, maupun akibat pola hidup orang tua misal diabetes yang diidap ibu, atau obat-obatan, alkohol dan rokok yang dikonsumsi orang tua.
"Yang mengkhawatirkan di Sardjito dalam empat bulan terakhir ditemukan ada 15 kasus Rubella syndrome dengan PJB. Ini riset yang dilakukan dr Herini (Dr dr Elizabeth Herini SpA(K) kurun akhir 2013-awal 2014. Setahu saya hanya satu kasus rubella yang tidak (disertai) PJB.
Hal ini berarti penyebaran infeksi TORCH tak lagi dapat diremehkan, utamanya bagi para ibu hamil di Yogyakarta. Seperti yang dijelaskan Prof dr Sunartini Hapsara, SpA(K), Ph.D. sebelumnya, bayi pengidap TORCH biasanya tidak memperlihatkan gejala tertentu, begitu juga dengan ibunya. Biasanya baru ketahuan setelah si anak lahir atau tumbuh sedikit dewasa, kendati orang tua belum tentu tahu gejalanya.
dr Noormanto menambahkan kelainan jantung bawaan, terutama akibat TORCH sangat beragam, itu pun dibagi menjadi dua jenis: yang tidak biru (non sianosis) seperti VSD (Ventricular Septal Defect), ASD (Atrial Septal Defect), pulmonal stenosis dan aorta stenosis atau penyempitan jantung, dan Patent; dan biru (sianosis) seperti TOF (Tetralogy of Fallot) dan Transposition of Great Arteries (TGA).
Jenis Macam Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan adalah penyakit jantung yang dibawa sejak lahir, di mana kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung terjadi akibat gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Penyebab PJB sendiri sebagian besar tidak diketahui, namun beberapa kelainan genetik seperti sindroma Down dan infeksi Rubella (campak Jerman) pada trimester pertama kehamilan ibu berhubungan dengan kejadian PJB tertentu.
Jenis macam jantung bocor pada anak (PJB) terbagi menjadi dua yaitu
- Penyakit Jantung Bawaan Sianotik.
- Penyakit Jantung Bawaan Asianotik.
PJB sianotik, bayi baru lahir terlihat biru oleh karena terjadi percampuran darah bersih dan darah kotor melalui kelainan pada struktur jantung. Pada kondisi ini jaringan tubuh bayi tidak mendapatkan cukup oksigen yang sangat berbahaya, sehingga harus ditangani secara cepat.
Sebaliknya pada PJB non sianotik (asianotik) tidak ada gejala yang nyata sehingga seringkali tidak disadari dan tidak terdiagnosa baik oleh dokter maupun oleh orang tua. Gejala yang timbul awalnya berupa lelah menyusui atau menyusui sebentar-sebentar dan gejala selanjutnya berupa keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
5 Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
Berikut ini adalah macam-macam penyakit jantung bawaan pada anak seperti informasi yang dilansir dari healthkompas.com antara lain adalah sebagai berikut :
VSD (Ventracular Septal Defect)/ Sekat Bilik Jantung Berlubang
VSD adalah kelainan jantung berupa lubang pada sekat antarbilik jantung yang menyebabkan kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Kebocoran ini membuat sebagian darah kaya oksigen kembali ke paru-paru sehingga menghalangi darah rendah oksigen memasuki paru-paru. Bila lubangnya kecil, VSD tidak memberikan masalah berarti. Bila besar, bayi dapat mengalami gagal jantung. VSD adalah kelainan jantung bawaan yang paling sering terjadi (30% kasus).
Tanda gejala VSD antara lain ditandai dengan gejala utama dari kelainan ini adalah kesulitan menyusui dan gangguan pertumbuhan, nafas pendek dan mudah lelah. Bayi dengan VSD besar cepat tidur setelah kurang menyusui, bangun sebentar karena lapar, mencoba menyusu lagi tetapi cepat kelelahan, tertidur lagi, dan seterusnya.
ASD (Atrial Septal Defect) / Sekat Serambi Jantung Berlubang
Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya lubang di antara dua serambi jantung atau terdapat hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup. ASD adalah adanya lubang atau defek pada sekat yang memisahkan atrium kiri dan kanan.
Lubang ini menimbulkan masalah yang sama dengan VSD, yaitu mengalirkan darah kaya oksigen kembali ke paru-paru. ASD terjadi pada 5-7% kasus dan lebih banyak terjadi pada bayi perempuan dibandingkan bayi laki-laki.
PDA (Persisten Duktus Arteriosus Persisten)
Duktus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan arteria pulmonalis dengan bagian aorta distal dari arteria subklavia, yang akan mengalami perubahan setelah bayi lahir, yaitu : "Normal postnatal patency" : Secara fungsional, duktus arteriosus masih terbuka karena hipoksia atau pada bayi kurang bulan, dan akan menutup sendiri bila keadaan yang mendasari telah membaik.
"Delayed, non surgical closure" : Duktus arteriosus akan menutup baik fungsional maupun anatomis, tetapi hal ini terjadi lebih lambat walaupun keadaan-keadaan yang mendasari telah membaik. Penutupan ini terjadi karena secara normal menutup sendiri, atau secara abnormal yaitu karena infeksi atau trombosis pada duktus arteriosus tersebut.
"Persistent patency of the ductus" (PDA) : Duktus arteriosus tetap terbuka secara anatomis sampai dewasa. Tindakan pembedahan dilakukan secara elektif (sebelum masuk sekolah). Tindakan pembedahan operasi pada jantung bawaan jantung bocor dilakukan lebih dini bila terjadi : Gangguan pertumbuhan, Infeksi saluran pernafasan bagian bawah berulang, Pembesaran jantung/payah jantung dan Endokarditis bakterial 6 bulan setelah sembuh.
PS (Pulmonary Stenosis)/ Penyempitan Katup Paru
PS adalah penyempitan katup paru yang berfungsi mengatur aliran darah rendah oksigen dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Dengan penyempitan ini, bilik kanan harus bekerja keras memompa darah sehingga makin lama makin membesar (hipertrofi).
PS terjadi pada 10% kasus. Banyak penderita yang baru terdiagnosis setelah dewasa. Bila demikian, dampaknya mungkin sudah sangat merusak berupa penyakit paru, risiko stroke tinggi dan usia harapan hidup yang rendah.
TF (Tetralogi Fallot)
TOF adalah komplikasi kelainan jantung bawaan yang khas, dan melibatkan empat kondisi: Sekat bilik jantung berlubang (VSD), penyempitan katup paru (PS), bilik kanan jantung membesar (hipertrofi) dan akar aorta tepat berada di atas lubang VSD.
Pada penyakit ini yang memegang peranan penting adalah defek septum ventrikel dan stenosis pulmonalis, dengan syarat defek pada ventrikel paling sedikit sama besar dengan lubang aorta. Lubang VSD biasanya besar dan darah mengalir dari bilik kanan melalui lubang ini menuju bilik kiri.
Hal ini terjadi karena adanya hambatan pada katup paru. Setelah masuk ke bilik kiri, darah yang rendah oksigen itu dipompa ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh. Itulah sebabnya bayi penderita TOF memiliki kulit yang membiru karena kekurangan oksigen.
Tanda Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Berikut ini adalah tanda-tanda serta gejala yang nampak pada bayi dan anak yang mengalami kelainan jantung bocor kelainan katup jantung pada anak-anak antara lain adalah sebagai berikut :
- Biasanya ketika sedang menyusu sering berhenti karena napasnya tersengal-sengal.
- Keringat dingin atau pucat.
- Sering infeksi saluran pernapasan.
- Pertumbuhan terhambat.
- Kulit kebiruan terutama bila aktivitas meningkat seperti menangis.
- Kadang jalan sebentar lalu jongkok atau berhenti (tidak sanggup banyak bergerak dalam waktu lama).
- Dari pemeriksaan terlihat detak jantungnya cepat.
- Aliran darah yang terdengar bising, meski kondisi ini biasanya hanya bisa dicek oleh dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar