Rencana diangkatnya hampir 200 ribu honorer k2 menjadi pns ditahun 2016 ketika terjadi rapat di DPR dengan Badan Kepegawaian Negara saling terjadi perbedaan pendapat.
Berikut informasi yang dilansir jpnn.com dengan judul informasi pemberitaan terganjal anggaran rencana pengangkatan Honorer K2 belum jelas.
Pendaftaran Seleksi Rekrutmen CPNS 2016
Ketua Komisi II DPR Rambe Kamarulzaman ngotot agar pengangkatan tenaga honorer K2 tetap dilakukan secara bertahap. Sementara, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyebut rencana pengangkatan honorer K2 hanya angan-angan belaka karena faktanya hingga kini pemerintah belum menyiapkan alokasi anggaran untuk gaji mereka.
Rambe mengatakan, pengangkatan honorer K2 sudah merupakan kesepakatan komisi yang dipimpinnya dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Bahkan, lanjut politikus senior dari Partai Golkar itu, sudah disepakati juga bahwa proses pengangkatannya harus dimulai dengan verifikasi data honorer K2 untuk menghindari honorer bodong ikut diusulkan pemberkasan Nomor Induk Pegawai (NIP)-nya.
"Jadi itu sudah disepakati. Dimulai dengan proses verifikasi agar tak ada yang bodong atau fiktif," ujar Rambe JPNN belum lama ini.
Sementara itu belum lama ini juga dalam informasi pemberitaan dikatakan bahwa Bambang Riyanto selaku anggota komisi II DPR yang mengatakan adanya kabar gembira bagi para calon pelamar CPNS bahwasannya pemerintah akan merekrut 230 ribu CPNS/ASN tahun 2016.
Bambang Riyanto kembali menyebutkan bahwa Formasi Lowongan Pendaftaran CPNS Tahun 2016 nantinya akan terdiri dari formasi 230 ribu itu terdiri dari 110 ribu honorer K2 dan 120 ribu pelamar umum.
Dan juga khususnya pendaftaran cpns kemenkes 2016 berdasarkan informasi resmi dari laman website portal Kementrian Kesehatan yaitu di alamat www.depkes.go.id diinformasikan bahwasaanya kemenkes akan mengangkat tenaga kesehatan PTT menjadi CPNS 2016.
Formasi lowongan cpns tenaga kesehatan 2016 khususnya tenaga honorer K2 dalam hal ini Bidan PTT, Dokter PTT, Dokter Gigi PTT akan diangkat menjadi pns tahun 2016. Baca informasi lengkapnya di link berikut ini ( Bidan PTT Diangkat CPNS Tahun 2016 ).
Terpisah, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, mengatakan, pengangkatan honorer K2, termasuk juga rekrutmen CPNS dari jalur umum, bisa hanya menjadi angan-angan karena beban keuangan negara masih terlalu berat.
Meski negara tengah mengalami kesulitan anggaran, namun pemerintah tetap mengupayakan Pengangkatan Honorer Kategori Dua (K2) Menjadi CPNS dilakukan bertahap mulai tahun depan. Skenario terburuknya adalah jumlah yang diangkat tahun depan kurang dari 100 ribu.
Dia menyebutkan, pemerintah sudah mengajukan usulan kuota penambahan pegawai baru 230 ribu orang. Namun dengan kondisi keuangan negara yang defisit, pemerintah terpaksa melakukan penghematan dari semua lini termasuk penambahan pegawai baru.
"Kalau tidak bisa 230 ribu, 100 ribu saja. Itu nanti dibagi pelamar umum dan honorer K2," ujarnya.
Menurut Dwi, pemerintah tidak bisa hanya mengalokasikan kuota CPNS ke honorer K2. Sebab ada formasi lain yang harus diisi oleh pelamar umum.
"Pelamar umum juga kan punya hak menjadi CPNS, jadi mereka harus tetap diberi alokasi juga bila tahun depan ada penerimaan CPNS," tandasnya.
"Ya kami upayakan ada yang bisa diangkat tahun depan. Kalau tidak bisa 100 ribu, yang separohnya lah," ujar Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Dwi Wahyu Atmaji.
Sumber : jpnn.
Anggaran CPNS Honorer K2 Bisa Membangun 48 Waduk
Pengangkatan honorer kategori dua (K2) menjadi CPNS tidak semulus yang dibayangkan. Pasalnya, ada permintaah Presiden Joko Widodo agar mengkalkulasi ulang kebutuhan pegawai baik dari pelamar umum maupun honorer K2.
"Mengenai masalah eks tenaga honorer K2, Presiden Jokowi meminta agar ada kalkulasi ulang dengan solusi yang mantap yang sudah dihitung dari kebutuhan pegawai, kualitas pegawai sampai anggaran," kata Menteri Pendayaginaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi di Jakarta dilansir jpnn.com.
Yuddy mengaku sudah menyampaikan kepada Presiden bahwa dari aspek anggaran, kebutuhan untuk pengadaan CPNS daru honorer K2 ini tidak mempengaruhi kondisi ekonomi. "Namun, pemikiran Pak Presiden berbeda. Menurutnya, kalau anggaran K2 Rp 28 triliun (untuk gaji para honorer jika sudah jadi PNS, red) maka bisa membangun kurang lebih 48 waduk, seperti itu pemikirannya," ujarnya.
Yuddy meminta kepada BKN bersama Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB untuk membuat kalkulasi. Kalkulasi tersebut dibuat dengan menyediakan sekitar empat opsi, sehingga Presiden bisa dengan mudah memilih mana yang bisa digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar